Minggu, 21 Februari 2010

Pendapat Saya Terhadap Dampak Standard Akuntansi Internasional Pada Perusahaan

Kutipan Artikel :

THE IMPACT OF INTERNATIONAL ACCOUNTING
STANDARDS ON FIRMS

By: Marjan Petreski

INTISARI ARTIKEL:
Tujuan dari artikel ini adalah memberikan beberapa argumentasi tentang
dampak adopsi dari Standar Akuntansi Internasional. Dalam artikel ini
menjelaskan tentang pengaruh Standar Akuntansi Internasional pada 2 aspek
yaitu:
1. Pengaruhnya pada manajemen perusahaan.
2. Laporan keuangan perusahaan.

Pengaruh Adopsi Standar Akuntansi Internasional (International
Accounting Standards/IAS) pada Manajemen Perusahaan :

1. Persyaratan akan item-item pengungapan akan semakin tinggi, karena
pengungkapan yang semakin tinggi berhubungan dengan nilai
perusahaan yang semakin tinggi pula (Karamanau and Nishiotis,
2005).
2. Dengan mengadopsi IAS, manajemen memiliki akuntabilitas yang
tinggi dalam menjalankan perusahaan.
3. Dengan mengadopsi IAS, laporan keuangan perusahaan dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan perusahaan, karena laporan
keuangan perusahaan tersebut menghasilkan informasi yang lebih
relevan, krusial dan akurat.
4. Dengan mengadopsi IAS, laporan keuangan perusahaan akan lebih
mudah dipahami, dapat diperbandingkan dan menghasilkan informasi
yang valid untuk aktiva, hutang, ekuitas, pendapatan dan beban
perusahaan.
5. Dengan mengadopsi IAS, akan membantu investor dalam
mengestimasikan invetasi pada perusahaan berdasarkan data-data
laporan keuangan perusahaan pada tahun sebelumnya.
6. Dengan semakin tingginya tingkat pengungkapan suatu perusahaan
maka berdampak pada rendahnya biaya modal perusahaan.
7. Rendahnya biaya untuk mempersiapkan laporan keuangan
berdasarkan IAS.

Pengaruh Adopsi Standar Akuntansi Internasional (International
Accounting Standards/IAS) pada Laporan Keuangan Perusahaan :

1. Dengan mengadopsi IAS, laporan keuangan yang dihasilkan memiliki
tingkat kredibilitas yang tinggi.
2. Dengan mengadopsi IAS, terdapat perbedaan pengukuran item-item
dalam laporan keuangan dan rasio keuangan perusahaan. Misalnya:
total aktiva dan nilai buku ekuitas akan menghasilkan nilai yang lebih
tinggi jika mengadopsi IAS (Hung and Subramanyan, 2004).
3. Dengan mengadopsi IAS, manajemen laba akan semakin rendah,
pengakuan kerugian akan semakin sering atau perusahaan lebih
konservatis, dan memiliki nilai relevansi (value relevance) yang
semakin tinggi (Barth et al, 2005).

Dikutip dari : http://spicaalmilia.files.wordpress.com/2007/04/the-impact-of-ias-resume.pdf



PENDAPAT / OPINI(Pengutip) :
Dengan adanya IAS (International Accounting Standard), seperti dalam artikel diatas, memiliki dampak terhadap manajemen perusahaan dan laporan keuangan perusahaan.
Pada manajemen perusahaan tentunya akan berdampak positif, seperti efisiensi dan efektifitas dalam mendapatkan informasi untuk pengambilan keputusan karena laporan keuangan yang dibuat berdasarkan IAS akan lebih relevan dan akurat.
Pada segi laporan keuangan, manfaat IAS yang paling penting sendiri ialah menjadikan laporan keuangan yang dihasilkan mempunyai tingkat kredibilitas yang tinggi.

Oleh sebab itu, dengan banyaknya dampak positif peng-adopsian IAS, ada baiknya jika semua perusahaan mulai menerapkan IAS pada perusahaannya. Toh jika perusahaan ingin menjadi perusahaan bertaraf internasional, otomatis membutuhkan sistem standarisasi yang internasional pula. ^^

Mungkin kurang lebihnya sekian pendapat saya, apabila pembaca ingin berkomentar atau menambahkan pendapat saya pasti akan merasa senang sekali.
Terima Kasih.

Pengutip :
Daud Abdurrahman
3 EB 11
20207256
Universitas Gunadarma

Minggu, 14 Februari 2010

TUGAS OBSERVASI

TUGAS OBSERVASI

Judul : Apakah factor eksternal seperti dosen, system penilaian dan fasilitas mempengaruhi nilai dalam kuliah ?

Untuk mengetahui bagaimana hubungan variable dosen, system penilaian dan fasilitas yang di berikan kampus terhadap variable nilai, saya membagikan angket kepada 40 mahasiswa (sample diambil dari kls 3eb11 s/d 3eb14 dimana masing-masing kelas sebanyak 10 orang).

Dalam observasi ini, saya menghitung tingkat signifikansi dengan menggunakan metode Uji Korelasi (Corelation Test)** dengan software R-Commander.


Berikut adalah data yang diperoleh :


Setelah diproses dengan software, maka keluar output seperti ini :

Analisis

1. Hipotesis untuk variable nilai dengan dosen :

H0 : Tidak ada hubungan atau pengaruh antara variable dosen dengan nilai.

H1 : Ada hubungan atau pengaruh antara variable dosen dengan nilai.

Dasar pengambilan keputusan :

► Jika p-value > 0.05 , maka H0 diterima

► Jika p-value kurang dari 0.05 , maka H0 ditolak

Keputusan :

Karena p-value > 0.05 , maka H0 diterima. (p-value = 0.3319)

Jadi korelasi antara variabel nilai dengan dosen tidak signifikan, yang berarti tidak adanya hubungan atau pengaruh antara variabel dosen dengan nilai. Karena hubungan kedua variabel ini tidak signifikan, maka tidak dapat dilanjutkan ke tahap interpretasi.


Analisis

2. Hipotesis untuk variable nilai dengan system penilaian :

H0 : Tidak ada hubungan atau pengaruh antara variable system penilaian dengan nilai.

H1 : Ada hubungan atau pengaruh antara variable system penilaian dengan nilai.

Dasar pengambilan keputusan :

► Jika p-value > 0.05 , maka H0 diterima

► Jika p-value kurang dari 0.05 , maka H0 ditolak

Keputusan :

Karena p-value > 0.05 , maka H0 ditolak. (p-value = 0.01092)

Jadi korelasi antara variabel nilai dengan system penilaian signifikan, yang berarti adanya hubungan atau pengaruh antara variabel system penilaian dengan nilai. Karena hubungan kedua variabel ini signifikan, maka dapat dilanjutkan ke tahap interpretasi.

Tahap Interpretasi

Arah hubungan variabel nilai dengan system penilaian :

Angka korelasi antara variabel nilai dengan system penilaian adalah 0,395 (menggunakan korelasi Kendall). Hal ini berarti hubungan antara nilai dengan system penilaian bersifat positif. Artinya semakin bagus system penilaian, maka perasaan mahasiswa terhadap nilai yang diperoleh cenderung untuk semakin memuaskan.

Hubungan antara kedua variabel ini menunjukkan derajat hubungan yang rendah karena berada di antara 0,2 - 0,4 (berdasarkan nilai korelasi Young)*.


Analisis

3. Hipotesis untuk variable nilai dengan fasilitas :

H0 : Tidak ada hubungan atau pengaruh antara variable fasilitas dengan nilai.

H1 : Ada hubungan atau pengaruh antara variable fasilitas dengan nilai.

Dasar pengambilan keputusan :

► Jika p-value > 0.05 , maka H0 diterima

► Jika p-value kurang dari 0.05 , maka H0 ditolak

Keputusan :

Karena p-value > 0.05 , maka H0 diterima. (p-value = 0.3692)

Jadi korelasi antara variabel nilai dengan dosen tidak signifikan, yang berarti tidak adanya hubungan atau pengaruh antara variabel fasilitas dengan nilai. Karena hubungan kedua variabel ini tidak signifikan, maka tidak dapat dilanjutkan ke tahap interpretasi.


KETERANGAN

**

UJI KORELASI

(KORELASI DUA VARIABEL UNTUK DATA SKALA ORDINAL)

Uji korelasi bertujuan menganalisis apakah sebuah variabel memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel lain. Apabila terdapat hubungan, dapat diperkirakan keeratan hubungan tersebut, serta seberapa jauh variabel tersebut mempengaruhi variabel lain.

KORELASI

Uji korelasi akan mencari besarnya hubungan dan arah hubungan. Nilai korelasi dalam rentang 0 sampai 1 atau 0 sampai –1. Tanda positif dan negatif menunjukkan arah hubungan. Tanda positif menunjukkan arah perubahan yang sama, yaitu jika satu variabel naik, maka variabel yang lain ikut naik, demikian pula sebaliknya. Sedangkan tanda negatif menunjukkan arah perubahan yang berlawanan, yaitu jika satu variabel naik, maka variabel yang lain akan turun.

Jadi terdapat dua tahapan yang saling berhubungan, yaitu:

· Apakah variabel tersebut memang mempunyai hubungan yang signifikan.

· Jika terbukti hubungan dalah signifikan, bagaimana arah hubungan dan seberapa kuat hubungan tersebut.

*

Besarnya nilai korelasi menurut Young dikategorikan sebagai berikut:

· 0,7 – 1,00 baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang tinggi.

· 0,4 – 0,7 baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang substansial.

· 0,2 – 0,4 baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang rendah.

· Kurang dari 0,2 , baik positif maupun negatif, hubungan dapat diabaikan.

BIVARIATE

Uji bivariate digunakan untuk menguji hubungan dua variabel bertipe ordinal dan skala. Terdapat tiga macam uji bivariate, yaitu: uji Pearson, uji Kendall, dan uji Spearman. Uji Pearson digunakan untuk mengukur hubungan dengan data berdistribusi normal (parametrik). Uji Kendall dan Spearman mengukur hubungan antarvariabel berdasarkan ranking dan tidak memandang distribusi variabel (nonparametrik).

KORELASI DUA VARIABEL UNTUK DATA ORDINAL

Data ordinal adalah data kualitatif yang memiliki tingkatan (preferensi data). Pada data ordinal ada data dengan urutan lebih tinggi dan urutan lebih rendah.

Misal: Sikap mahasiswa terhadap nilai yang diperoleh dapat digolongkan menjadi: sangat tidak puas, tidak puas, biasa, puas, sangat puas.